https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4654018691708794 Bloger Tugas

Jumat, 16 Maret 2018


7. Informasi dan perdagangan orang dalam

Informasi orang dalam adalah informasi yang berharga dan belum dipublikasikan. Dalam konteks

Aegon, ini merupakan informasi dengan bentuk tertentu yang belum dipublikasikan terkait Aegon

atau instrument keuangan lainnya yang dapat memiliki dampat signifikan terhadap harga dari
instrumen keuangan tersebut apabila informasi tersebut sudah dipublikasikan.
Dalam mengungkapkan informasi orang dalam, baik ke pihak ketiga ataupun ke bagian lain dari
perusahaan, karyawan harus selalu mempertimbangkan apakah pengungkapan informasi tersebut
tepat dalam pelaksanaan normal dari kepegawaian, profesi, atau tugas nya. Kita memberlakukan
penerapan prinsip “sebatas perlu” yang tegas: penerima informasi orang dalam harus memiliki
kebutuhan yang sah dengan dasar yang kuat atas informasi tersebut dan harus berada dalam suatu
cakupan kerahasiaan.
Apabila karyawan memiliki informasi orang dalam, karyawan harus menahan diri dari menggunakan
informasi tersebut untuk mendapatkan atau melepaskan instrument keuangan yang terkait dengan
informasi orang dalam tersebut, bai katas akun mereka sendiri ataupun untuk kepentingan pihak
ketiga, baik langsung ataupun tidak langsung. Menggunakan informasin orang dalam untuk
keuntungan keuangan atau lainnya juga disebut sebaga perdagangan orang dalam. Jika informasi
orang dalam terkait ke penerbit atau entitas yang mana induk perusahaannya merupakan
perusahaan terdaftar di bursa, maka batas pengungkapan informasi dan perdagangan dapat berlaku
juga ke entitas-entitas tersebut.
Apa yang dimaksud dengan pernyataan ini?
Perdagangan orang dalam dan pengungkapan diluar hukum dari informasi orang dalam dapat
merusak integritas dari pasar finansial dan menghancurkan kepercayaan investor, dan
membahayakan reputasi dari perusahaan dan karyawan kita.
Semua pemangku kepentingan kita harus memiliki akses ke informasi yang sama di masa yang sama,
dan bebas dari kekuatiran bahwa seseorang dengan informasi orang dalam dapat meraih keuntungan
yang tidak adil dengan merugikan mereka. Perdagangan Orang Dalam
(Lihat Kebijakan Perdagangan Orang Dalam MSA untuk
informasi lebih lanjut)
Pembelian dan penjualan saham MSA diatur dengan ketat.
Pada saat yang sama, menjaga kepercayaan dari para
pemegang saham dan pasar perdagangan umum sangat
penting bagi kesuksesan kita. Kita harus selalu mengetahui
peraturan dan regulasi mengatur penggunaan informasi
bisnis signifikan yang tidak dikenal masyarakat. Hal ini
sering disebut sebagai "informasi orang dalam." Singkatnya,
informasi orang dalam adalah informasi tentang MSA yang
belum diungkapkan kepada publik dan yang dapat dianggap
penting oleh investor dalam memutuskan apakah akan
membeli, menahan, atau menjual saham MSA. Karyawan
yang memiliki informasi orang dalam tidak diizinkan untuk
menggunakan atau berbagi informasi tersebut untuk
keperluan perdagangan saham. Penggunaan informasi
orang dalam untuk keuntungan keuangan pribadi atau
untuk "memberi tahu" orang lain yang mungkin membuat
keputusan investasi berdasarkan informasi ini tidak saja
tidak etis dan bertentangan dengan Kebijakan Perdagangan
Orang Dalam MSA, tetapi juga ilegal. Konsekuensi kepada
Perusahaan dan individu dapat sangat berat.
Bergantung pada periode blackout (larangan berdagang),
seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Perdagangan
Orang Dalam MSA, karyawan MSA tentu saja dapat
memperdagangkan saham MSA asalkan keputusan mereka
untuk melakukannya sama sekali tidak berdasarkan
pengetahuan mereka tentang informasi orang dalam.
Karyawan yang merasa ragu tentang apakah mereka terkena
periode blackout atau apakah informasi tertentu telah
diungkapkan kepada publik diwajibkan untuk menghubungi
Penasihat Umum MSA sebelum memperdagangkan saham
MSA.
Penggunaan dan Perlindungan Aset
Perusahaan
Dalam banyak kasus, karyawan MSA dipercaya untuk
menangani berbagai aset Perusahaan yang berharga.
Karyawan tidak saja memiliki akses ke aset keuangan, seperti
rekening bank, namun, dalam banyak situasi, mereka juga
memegang peralatan, kendaraan, inventaris, peralatan kantor,
dan kekayaan intelektual, seperti rahasia dagang. Karyawan
diwajibkan untuk mengambil langkah-langkah yang wajar
untuk melindungi aset yang dipercayakan kepada mereka,
dan karyawan dilarang menggunakan aset Perusahaan
untuk tujuan lain selain dari kepentingan MSA. Dilarang
keras melakukan penyalahgunaan, pencurian, penipuan,
penggelapan, atau pengungkapan (dalam kasus kekayaan
intelektual) dari aset MSA. Dilarang menggunakan aset
Perusahaan untuk keperluan pribadi secara berlebihan atau
tidak patut Perdagangan Orang Dalam
Kita tidak boleh menggunakan informasi orang dalam untuk keuntungan
keuangan pribadi.
Rekan kerja tidak boleh menggunakan informasi sensitif terkait harga dan nonpublik untuk keuntungan pribadi,
atau untuk ‘tip off’ atau memberikan keterangan kepada orang lain yang tidak berhak yang mungkin membuat
keputusan investasi berdasarkan informasi tersebut. Tindakan semacam ini tergolong tidak etis dan ilegal, dan
dapat mengakibatkan proses pidana, denda, penjara, dan kehilangan pekerjaan Anda.
Dari waktu ke waktu, beberapa rekan kerja akan menjadi ‘orang dalam’ karena mereka mengetahui informasi
rahasia yang dapat memengaruhi harga saham perusahaan (mungkin karena mereka terlibat dalam sebuah
proyek khusus atau terlibat dalam membuat informasi keuangan untuk dirilis ke pasar). Berlaku peraturan
khusus pada orang yang berada di posisi ini, yang akan dijelaskan kepada orang-orang yang bersangkutan pada
waktu yang tepat.
Rekan kerja Rentokil Initial yang telah, atau mengetahui, informasi yang mungkin sensitif terkait harga
saham yang diperdagangkan oleh perusahaan harus memastikan bahwa informasi seperti itu harus dijaga
kerahasiaannya dan tidak diungkapkan kepada rekan kerja lainnya, atau kepada pihak ketiga, selain berdasarkan
wajib diketahui yang ketat. Informasi sensitif yang kemungkinan terkait harga yang diterima secara tidak
sengaja atau tiba-tiba harus diajukan ke komite pengungkapan grup dengan menghubungi Sekretaris
Perusahaan.


8.Menyebarkan berita bohong  dan menyesatkan

Karena rumusan unsur menggunakan kata “dan”, artinya kedua unsurnya harus terpenuhi untuk pemidanaan. yaitu menyebarkan berita bohong (tidak sesuai dengan hal/keadaan yang sebenarnya) dan menyesatkan (menyebabkan seseorang berpandangan pemikiran salah/keliru). Apabila berita bohong tersebut tidak menyebabkan seseorang berpandangan salah, maka menurut hemat kami tidak dapat dilakukan pemidanaan.d.     Yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik. Unsur yang terakhir ini mensyaratkan berita bohong dan menyesatkan tersebut harus mengakibatkan suatu kerugian konsumen. Artinya, tidak dapat dilakukan pemidanaan, apabila tidak terjadi kerugian konsumen di dalam transaksi elektronik. Tekanan menyebabkan seseorang melakukan kecurangan. Tekanan dapat berupa
bermacam-macam termasuk gaya hidup, tuntutan ekonomi, dan lain-lain. Tekanan paling
sering datang dari adanya tekanan kebutuhan keuangan. Kebutuhan ini seringkali dianggap
kebutuhan yang tidak dapat dibagi dengan orang lain untuk bersama-sama menyelesaikannya
sehingga harus diselesaikan secara tersembunyi dan pada akhirnya menyebabkan terjadinya
kecurangan. Menurut SAS No.99, terdapat empat jenis kondisi yang umum terjadi pada
tekanan yang dapat mengakibatkan kecurangan, yaitu financial stability, external pressure,
personal financial need, dan financial targets.
Financial stability adalah keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan
perusahaan dalam kondisi stabil. Contoh faktor risiko: perusahaan mungkin memanipulasi
laba ketika stabilitas keuangan atau profitabilitasnya terancam oleh kondisi ekonomi.
External pressure adalah tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi
persyaratan atau harapan dari pihak ketiga. Contoh faktor risiko: ketika perusahaan
menghadapi adanya tren tingkat ekspektasi para analis investasi, tekanan untuk memberikan
kinerja terbaik bagi investor dan kreditor yang signifikan bagi perusahaan atau pihak
eksternal lainnya.
Personal financial need adalah kondisi ketika keuangan perusahaan turut dipengaruhi
oleh kondisi keuangan para eksekutif perusahaan. Contoh faktor risiko: kepentingan keuangan oleh manajemen yang signifikan dalam entitas, manajemen memiliki bagian
kompensasi yang signifikan yang bergantung pada pencapaian target yang agresif untuk
harga saham, hasil operasi, posisi keuangan, atau arus kas manajemen menjaminkan harta
pribadi untuk utang entitas.
Financial targets adalah tekanan berlebihan pada manajemen untuk mencapai target
keuangan yang dipatok oleh direksi atau manajemen. Contoh faktor risiko: perusahaan
mungkin memanipulasi laba untuk memenuhi prakiraan atau tolok ukur para analis seperti
laba tahun sebelumnya.
Opportunity (Peluang)
Adanya peluang memungkinkan terjadinya kecurangan. Peluang tercipta karena
adanya kelemahan pengendalian internal, ketidakefektifan pengawasan manajemen, atau
penyalahgunaan posisi atau otoritas. Peluang dapat terjadi kapan saja sehingga memerlukan
pengawasan dari struktur organisasi mulai dari atas. Organisasi harus membangun adanya
proses, prosedur dan pengendalian yang bermanfaat dan menempatkan karyawan dalam
posisi tertentu agar mereka tidak dapat melakukan kecurangan dan efektif dalam mendeteksi
kecurangan seperti yang dinyatakan dalam SAS No.99. SAS No.99 menyebutkan bahwa
peluang pada financial statement fraud dapat terjadi pada tiga kategori kondisi, yaitu nature
of industry, ineffective monitoring, dan organizational structure.
Nature of industry adalah berkaitan dengan munculnya risiko bagi perusahaan yang
berkecimpung dalam industri yang melibatkan estimasi dan pertimbangan yang signifikan
jauh lebih besar. Contoh faktor risiko: penilaian persediaan mengandung risiko salah saji
yang lebih besar bagi perusahaan yang persediaannya tersebar di banyak lokasi. Risiko salah
saji persediaan ini semakin meningkat jika persediaan itu menjadi usang.
Ineffective monitoring adalah keadaan dimana perusahaan tidak memiliki unit
pengawas yang efektif memantau kinerja perusahaan. Contoh faktor ririko: adanya dominasi manajemen oleh satu orang atau kelompok kecil, tanpa kontrol kompensasi, tidak efektifnya
pengawasan dewan direksi dan komite audit atas proses pelaporan keuangan dan
pengendalian internal dan sejenisnya Organizational Structure adalah struktur organisasi yang kompleks dan tidak stabil.
Contoh faktor risiko: struktur organisasi yang terlalu kompleks, perputaran personil
perusahaan seperti senior manajer atau direksi yang tinggi.
Rationalization (Rasionalisasi)
Rasionalisasi menyebabkan pelaku kecurangan mencari pembenaran atas
perbuatannya. Rasionalisasi merupakan bagian dari fraud triangle yang paling sulit diukur.
Contoh faktor risiko: jika CEO atau manajer puncak lainnya sangat tidak peduli pada proses
pelaporan keuangan, seperti terus mengeluarkan prakiraan yang terlalu optimistik.
Laba sering dipergunakan berbagai pihak sebagai alat untuk memprediksi tingkat

pertumbuhan laba dimasa depan serta tingkat pengembalian pinjaman. Pentingnya laporan
keuangan terutama laba yang dilaporkan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan oleh
para stakeholders. Tindakan manajemen laba terjadi karena manajer perusahaan yang dalam
menjalankan operasional perusahaan selalu dimonitor oleh para stakeholders, memiliki
dorongan yang besar untuk melakukan praktik manajemen laba. Adanya sistem reward yang
berdasar pada kinerja laba akan semakin memberikan kebebasan bagi manajer untuk
melakukan manajemen laba “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” pasal 44 dan 45 menyebutkan bahwa bank
wajib membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva untuk aktiva produktif dan aktiva non-
produktif. Meskipun besarnya penyisihan dalam batasan persentase tertentu ditentukan oleh
Bank Indonesia, namun pihak manajemen bank masih diberikan keleluasaan untuk
menentukan kualitas aktiva berdasarkan ketentuan yang diatur dalam PBI tersebut serta
membentuk cadangan PPAP melebihi cadangan yang wajib dibentuk. Sehingga sangat
memungkinkan PPAP dijadikan objek oleh manajer bank dalam meratakan laba. (Tobing dan
Anggorowati, 2009)