Selasa, 23 Oktober 2018
Kamis, 19 April 2018
Jumat, 16 Maret 2018
7. Informasi
dan perdagangan orang dalam
Informasi orang dalam adalah informasi yang berharga
dan belum dipublikasikan. Dalam konteks
Aegon, ini merupakan informasi dengan bentuk tertentu
yang belum dipublikasikan terkait Aegon
atau instrument keuangan lainnya yang dapat memiliki
dampat signifikan terhadap harga dari
instrumen keuangan tersebut apabila informasi tersebut
sudah dipublikasikan.
Dalam mengungkapkan informasi orang dalam, baik ke
pihak ketiga ataupun ke bagian lain dari
perusahaan, karyawan harus selalu mempertimbangkan
apakah pengungkapan informasi tersebut
tepat dalam pelaksanaan normal dari kepegawaian,
profesi, atau tugas nya. Kita memberlakukan
penerapan prinsip “sebatas perlu” yang tegas: penerima
informasi orang dalam harus memiliki
kebutuhan yang sah dengan dasar yang kuat atas
informasi tersebut dan harus berada dalam suatu
cakupan kerahasiaan.
Apabila karyawan memiliki informasi orang dalam,
karyawan harus menahan diri dari menggunakan
informasi tersebut untuk mendapatkan atau melepaskan
instrument keuangan yang terkait dengan
informasi orang dalam tersebut, bai katas akun mereka
sendiri ataupun untuk kepentingan pihak
ketiga, baik langsung ataupun tidak langsung.
Menggunakan informasin orang dalam untuk
keuntungan keuangan atau lainnya juga disebut sebaga
perdagangan orang dalam. Jika informasi
orang
dalam terkait ke penerbit atau entitas yang mana induk perusahaannya merupakan
perusahaan
terdaftar di bursa, maka batas pengungkapan informasi dan perdagangan dapat
berlaku
juga
ke entitas-entitas tersebut.
Apa
yang dimaksud dengan pernyataan ini?
Perdagangan
orang dalam dan pengungkapan diluar hukum dari informasi orang dalam dapat
merusak
integritas dari pasar finansial dan menghancurkan kepercayaan investor, dan
membahayakan
reputasi dari perusahaan dan karyawan kita.
Semua
pemangku kepentingan kita harus memiliki akses ke informasi yang sama di masa
yang sama,
dan
bebas dari kekuatiran bahwa seseorang dengan informasi orang dalam dapat meraih
keuntungan
yang
tidak adil dengan merugikan mereka. Perdagangan Orang Dalam
(Lihat
Kebijakan Perdagangan Orang Dalam MSA untuk
informasi
lebih lanjut)
Pembelian
dan penjualan saham MSA diatur dengan ketat.
Pada
saat yang sama, menjaga kepercayaan dari para
pemegang
saham dan pasar perdagangan umum sangat
penting
bagi kesuksesan kita. Kita harus selalu mengetahui
peraturan
dan regulasi mengatur penggunaan informasi
bisnis
signifikan yang tidak dikenal masyarakat. Hal ini
sering
disebut sebagai "informasi orang dalam." Singkatnya,
informasi
orang dalam adalah informasi tentang MSA yang
belum
diungkapkan kepada publik dan yang dapat dianggap
penting
oleh investor dalam memutuskan apakah akan
membeli,
menahan, atau menjual saham MSA. Karyawan
yang
memiliki informasi orang dalam tidak diizinkan untuk
menggunakan
atau berbagi informasi tersebut untuk
keperluan
perdagangan saham. Penggunaan informasi
orang
dalam untuk keuntungan keuangan pribadi atau
untuk
"memberi tahu" orang lain yang mungkin membuat
keputusan
investasi berdasarkan informasi ini tidak saja
tidak
etis dan bertentangan dengan Kebijakan Perdagangan
Orang
Dalam MSA, tetapi juga ilegal. Konsekuensi kepada
Perusahaan
dan individu dapat sangat berat.
Bergantung
pada periode blackout (larangan berdagang),
seperti
yang dijelaskan dalam Kebijakan Perdagangan
Orang
Dalam MSA, karyawan MSA tentu saja dapat
memperdagangkan
saham MSA asalkan keputusan mereka
untuk
melakukannya sama sekali tidak berdasarkan
pengetahuan
mereka tentang informasi orang dalam.
Karyawan
yang merasa ragu tentang apakah mereka terkena
periode
blackout atau apakah informasi tertentu telah
diungkapkan
kepada publik diwajibkan untuk menghubungi
Penasihat
Umum MSA sebelum memperdagangkan saham
MSA.
Penggunaan
dan Perlindungan Aset
Perusahaan
Dalam
banyak kasus, karyawan MSA dipercaya untuk
menangani
berbagai aset Perusahaan yang berharga.
Karyawan
tidak saja memiliki akses ke aset keuangan, seperti
rekening
bank, namun, dalam banyak situasi, mereka juga
memegang
peralatan, kendaraan, inventaris, peralatan kantor,
dan
kekayaan intelektual, seperti rahasia dagang. Karyawan
diwajibkan
untuk mengambil langkah-langkah yang wajar
untuk
melindungi aset yang dipercayakan kepada mereka,
dan
karyawan dilarang menggunakan aset Perusahaan
untuk
tujuan lain selain dari kepentingan MSA. Dilarang
keras
melakukan penyalahgunaan, pencurian, penipuan,
penggelapan,
atau pengungkapan (dalam kasus kekayaan
intelektual)
dari aset MSA. Dilarang menggunakan aset
Perusahaan
untuk keperluan pribadi secara berlebihan atau
tidak
patut Perdagangan Orang Dalam
Kita
tidak boleh menggunakan informasi orang dalam untuk keuntungan
keuangan
pribadi.
Rekan
kerja tidak boleh menggunakan informasi sensitif terkait harga dan nonpublik
untuk keuntungan pribadi,
atau
untuk ‘tip off’ atau memberikan keterangan kepada orang lain yang tidak berhak
yang mungkin membuat
keputusan
investasi berdasarkan informasi tersebut. Tindakan semacam ini tergolong tidak
etis dan ilegal, dan
dapat
mengakibatkan proses pidana, denda, penjara, dan kehilangan pekerjaan Anda.
Dari
waktu ke waktu, beberapa rekan kerja akan menjadi ‘orang dalam’ karena mereka
mengetahui informasi
rahasia
yang dapat memengaruhi harga saham perusahaan (mungkin karena mereka terlibat
dalam sebuah
proyek
khusus atau terlibat dalam membuat informasi keuangan untuk dirilis ke pasar).
Berlaku peraturan
khusus
pada orang yang berada di posisi ini, yang akan dijelaskan kepada orang-orang
yang bersangkutan pada
waktu
yang tepat.
Rekan
kerja Rentokil Initial yang telah, atau mengetahui, informasi yang mungkin
sensitif terkait harga
saham
yang diperdagangkan oleh perusahaan harus memastikan bahwa informasi seperti
itu harus dijaga
kerahasiaannya
dan tidak diungkapkan kepada rekan kerja lainnya, atau kepada pihak ketiga,
selain berdasarkan
wajib
diketahui yang ketat. Informasi sensitif yang kemungkinan terkait harga yang
diterima secara tidak
sengaja
atau tiba-tiba harus diajukan ke komite pengungkapan grup dengan menghubungi
Sekretaris
Perusahaan.
8.Menyebarkan berita bohong dan menyesatkan
Karena
rumusan unsur menggunakan kata “dan”, artinya kedua unsurnya harus terpenuhi
untuk pemidanaan. yaitu menyebarkan berita bohong (tidak sesuai dengan
hal/keadaan yang sebenarnya) dan menyesatkan (menyebabkan seseorang
berpandangan pemikiran salah/keliru). Apabila berita bohong tersebut tidak
menyebabkan seseorang berpandangan salah, maka menurut hemat kami tidak dapat
dilakukan pemidanaan.d. Yang
mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik. Unsur yang terakhir
ini mensyaratkan berita bohong dan menyesatkan tersebut harus mengakibatkan
suatu kerugian konsumen. Artinya, tidak dapat dilakukan pemidanaan, apabila
tidak terjadi kerugian konsumen di dalam transaksi elektronik. Tekanan
menyebabkan seseorang melakukan kecurangan. Tekanan dapat berupa
bermacam-macam
termasuk gaya hidup, tuntutan ekonomi, dan lain-lain. Tekanan paling
sering
datang dari adanya tekanan kebutuhan keuangan. Kebutuhan ini seringkali
dianggap
kebutuhan
yang tidak dapat dibagi dengan orang lain untuk bersama-sama menyelesaikannya
sehingga
harus diselesaikan secara tersembunyi dan pada akhirnya menyebabkan terjadinya
kecurangan.
Menurut SAS No.99, terdapat empat jenis kondisi yang umum terjadi pada
tekanan
yang dapat mengakibatkan kecurangan, yaitu financial stability, external
pressure,
personal
financial need, dan financial targets.
Financial
stability adalah keadaan yang menggambarkan kondisi keuangan
perusahaan
dalam kondisi stabil. Contoh faktor risiko: perusahaan mungkin memanipulasi
laba
ketika stabilitas keuangan atau profitabilitasnya terancam oleh kondisi
ekonomi.
External
pressure adalah tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi
persyaratan
atau harapan dari pihak ketiga. Contoh faktor risiko: ketika perusahaan
menghadapi
adanya tren tingkat ekspektasi para analis investasi, tekanan untuk memberikan
kinerja
terbaik bagi investor dan kreditor yang signifikan bagi perusahaan atau pihak
eksternal
lainnya.
Personal
financial need adalah kondisi ketika keuangan perusahaan turut dipengaruhi
oleh
kondisi keuangan para eksekutif perusahaan. Contoh faktor risiko: kepentingan keuangan
oleh manajemen yang signifikan dalam entitas, manajemen memiliki bagian
kompensasi
yang signifikan yang bergantung pada pencapaian target yang agresif untuk
harga
saham, hasil operasi, posisi keuangan, atau arus kas manajemen menjaminkan
harta
pribadi
untuk utang entitas.
Financial
targets adalah tekanan berlebihan pada manajemen untuk mencapai target
keuangan
yang dipatok oleh direksi atau manajemen. Contoh faktor risiko: perusahaan
mungkin
memanipulasi laba untuk memenuhi prakiraan atau tolok ukur para analis seperti
laba
tahun sebelumnya.
Opportunity
(Peluang)
Adanya
peluang memungkinkan terjadinya kecurangan. Peluang tercipta karena
adanya
kelemahan pengendalian internal, ketidakefektifan pengawasan manajemen, atau
penyalahgunaan
posisi atau otoritas. Peluang dapat terjadi kapan saja sehingga memerlukan
pengawasan
dari struktur organisasi mulai dari atas. Organisasi harus membangun adanya
proses,
prosedur dan pengendalian yang bermanfaat dan menempatkan karyawan dalam
posisi
tertentu agar mereka tidak dapat melakukan kecurangan dan efektif dalam
mendeteksi
kecurangan
seperti yang dinyatakan dalam SAS No.99. SAS No.99 menyebutkan bahwa
peluang
pada financial statement fraud dapat terjadi pada tiga kategori kondisi, yaitu
nature
of
industry, ineffective monitoring, dan organizational structure.
Nature
of industry adalah berkaitan dengan munculnya risiko bagi perusahaan yang
berkecimpung
dalam industri yang melibatkan estimasi dan pertimbangan yang signifikan
jauh
lebih besar. Contoh faktor risiko: penilaian persediaan mengandung risiko salah
saji
yang
lebih besar bagi perusahaan yang persediaannya tersebar di banyak lokasi.
Risiko salah
saji
persediaan ini semakin meningkat jika persediaan itu menjadi usang.
Ineffective
monitoring adalah keadaan dimana perusahaan tidak memiliki unit
pengawas
yang efektif memantau kinerja perusahaan. Contoh faktor ririko: adanya dominasi
manajemen oleh satu orang atau kelompok kecil, tanpa kontrol kompensasi, tidak
efektifnya
pengawasan
dewan direksi dan komite audit atas proses pelaporan keuangan dan
pengendalian
internal dan sejenisnya Organizational Structure adalah struktur organisasi
yang kompleks dan tidak stabil.
Contoh
faktor risiko: struktur organisasi yang terlalu kompleks, perputaran personil
perusahaan
seperti senior manajer atau direksi yang tinggi.
Rationalization
(Rasionalisasi)
Rasionalisasi
menyebabkan pelaku kecurangan mencari pembenaran atas
perbuatannya.
Rasionalisasi merupakan bagian dari fraud triangle yang paling sulit diukur.
Contoh
faktor risiko: jika CEO atau manajer puncak lainnya sangat tidak peduli pada
proses
pelaporan
keuangan, seperti terus mengeluarkan prakiraan yang terlalu optimistik.
Laba
sering dipergunakan berbagai pihak sebagai alat untuk memprediksi tingkat
pertumbuhan
laba dimasa depan serta tingkat pengembalian pinjaman. Pentingnya laporan
keuangan
terutama laba yang dilaporkan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan oleh
para
stakeholders. Tindakan manajemen laba terjadi karena manajer perusahaan yang
dalam
menjalankan
operasional perusahaan selalu dimonitor oleh para stakeholders, memiliki
dorongan
yang besar untuk melakukan praktik manajemen laba. Adanya sistem reward yang
berdasar
pada kinerja laba akan semakin memberikan kebebasan bagi manajer untuk
melakukan
manajemen laba “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” pasal 44 dan 45
menyebutkan bahwa bank
wajib
membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva untuk aktiva produktif dan aktiva non-
produktif.
Meskipun besarnya penyisihan dalam batasan persentase tertentu ditentukan oleh
Bank
Indonesia, namun pihak manajemen bank masih diberikan keleluasaan untuk
menentukan
kualitas aktiva berdasarkan ketentuan yang diatur dalam PBI tersebut serta
membentuk
cadangan PPAP melebihi cadangan yang wajib dibentuk. Sehingga sangat
memungkinkan
PPAP dijadikan objek oleh manajer bank dalam meratakan laba. (Tobing dan
Anggorowati,
2009)
Langganan:
Postingan (Atom)